Dialek Banten Lor: Béda antarané révisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
c KosmetikPP |
Teruntuk malam yang datang bersama ribuan rindu yang digenggam, mengetuk langit-langit kenangan, memaksa untuk masuk walaupun sudah kularang. Aku benci kalian... Sungguh.. Aku benci ketika malam hadir menjadi tamu rutin bersama rindu yang tanpa ragu ikut untuk hadir hanya untuk membicarakan sebuah tajuk tentangmu yang dulu pernah bersamaku.. Walau akhirnya aku mempersilahkan mereka masuk dengan tatapan yang memilukan.. Mereka hadir, duduk manis hingga pukul dua, saling bertukar cerita tentan... Tenger: Besutan punsel Besutan wèb punsèl |
||
Baris 1:
Teruntuk malam yang datang bersama ribuan rindu yang digenggam, mengetuk langit-langit kenangan, memaksa untuk masuk walaupun sudah kularang.
Aku benci kalian...
Sungguh.. Aku benci ketika malam hadir menjadi tamu rutin bersama rindu yang tanpa ragu ikut untuk hadir hanya untuk membicarakan sebuah tajuk tentangmu yang dulu pernah bersamaku..
Walau akhirnya aku mempersilahkan mereka masuk dengan tatapan yang memilukan..
Mereka hadir, duduk manis hingga pukul dua, saling bertukar cerita tentang kamu yang menjadi alasan dibalik terciptanya rentetan puisi-puisi..
== Prakata ==
|