Prakata

sunting

Dalang Jemblung kuwe jane jenis kesenian teater tutur sing wujude ditutur kaya nembang uga ana iringan musike ning iringan musik kuwe ora nganggo perangkat musik.

Dalang Jemblug merupakan salah satu jenis teater tutur sing unik lan spesifik Banyumasan, yaitu merupakan teater tutur sing tidak menggunakan peralatan musik tradisi, tetapi para pemainnya mengandalkan suaranya (vocal) sebagai musik pengiring. Dengan suaranya sendiri para pemainnya menyuarakan bunyi alat musik tersebut. Sing ditirukan adalah bunyi gamelan. Para pemain Dalang Jemblug bukan saja bermain memainkan peran tokoh sing dia bawakan (biasanya beberapa tokoh peran sing ia mainkan), tetapi juga merangkap sebagai bunyi alat musik sing mereka inginkan. Selangkan pemain wanita ia bertugas juga sebagai waranggana (pesinden, penyanyi). dalang Jemblug biasanya dimainkan oleh 4 atau 5 orang. Kalau 4 terdiri dari 3 pria lan 1 wanita. salah seorang dari 4 pemain itu menjadi : dalang lan sekaligus juga sebagai pemain. Bentuk pementasan Dalang Jemblug sangat sederhana lan cukup dilakukan didalam rumah, karena pemainnya hanya 4 atau 5 orang. Para pemain Dalang Jemblug duduk bersila berkeliling mengelilingi meja kecil lan pendek serta kosong tidak ada perlengkapan lainnya. Perlengkapan bagi pemain hanyalah : Kudhi (semacam pisau khas Banyumasan). Fungsi Kudhi ini sebagai peralatan untuk membantu para pemain dalam pementasan. Dapat berfungsi sebagai senjata dalam adegan perang, atau sebagai perlengkapan lainnya. Sering juga dipakai sebagai cempala dalam pementasan wasing kulit atau sebagai keprak untuk sang dalang. Pakaian para pemain dalang jemblug sangat sederhana, yaitu pakaian biasa bagi tradisi di Banyumasan, yaitu pakaian lengkap daerah Banyumasan, terdiri dari : jas tutup atau surjan, kain batik, belangkon atau iket lan memakai selop (sandal). Semua itu merupakan pakaian adat Jawa pada umumnya sing dipakai untuk keperluan suatu upacara atau pertemuan resmi. Dalang jemblug merupakan teater tutur sing paling sederhana lan paling murni, sing semua diungkapkan lewat media ungkap sing paling esensial, yaitu suara. Dengan kemampuan suaranya, para pemain dapat menggambarkan suasana cerita, kejadian lan watak dari berbagai tokoh sing seolah-olah dimainkan oleh berpuluh-puluh orang. Di wilayah Banyumasan terdapat suatu tradisi, apabila ada seseorang melahirkan bayi, maka diadakan acara sing disebut Nguyen, yaitu suatu bentuk tirakatan pada malam hari bersama sanak keluarga lan tetangga dekat semalam suntuk sampai menjelang subuh. Didalam nguyen tersebut sering diadakan acara Macapatan dari salah seorang peserta nguyen. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kantuk lan juga menolak makhluk halus sing akan mengganggu bayi sing baru lahir atau ibunya sing baru melahirkan. Macapatan, ialah kegiatan menyampaikan sastra lisan dalam bentuk tembang/nyanyian. macapatan ini sangat digemari masyarakat karena pelaksanaannya sangat mudah, sederhana lan murah. Macapatan ini berkembang menjadi Maca Kanda, kemudian karena pengaruh perkembangan teater rakyat lainnya, kemudian berkembang menjadi Dalang Jemblug, yaitu salah satu jenis teater tutur. Cerita-cerita sing disajian tak ubahnya seperti cerita wasing lainnya, tetapi sering juga mengambil cerita Menak atau Golek Menak, sing sering disebut : Babat Menak atau Serat Menak. Ceritanya banyak mensingkut masalah penyebaran agama Islam antara lain cerita sing sangat populer ialah cerita : Wong Agung Menak. Cerita serat Menak seing dimainkan oleh wasing golek menak atau dimainkan oleh wasing tengul. Dengan cerita lan tokoh sing terkenal Amir Hamzah lan Omar Maya. Didalam Dalang Jemblug pun tokoh sing terkenal disebut Umarmaya lan Umarmadi. Tidak menutup kemungkinan cerita sing dihilangkan dapat berupa cerita rakyat daerah Banyumas ataupun cerita Panji sing terkenal dimana mana. Sebagaimana umumnya teater tutur, cerita sing dihilangkan bertolak dari sastra lisan sing oleh masyarakat lingkungannya sebenarnya sudah sangat dikenal, baik dari cerita orang tua kepada anaknya atau orang lain kepada sesamanya, namun mereka tetap menyenanginya. Para pemain dengan pengalaman lan keahliannya, memainkan tokoh - tokoh dalam pertunjukannya secara improvisasi namun penuh dengan ide baru disesuaikan dengan perkembangan kehidupan masyarakat lingkungannya. Meskipun ceritanya sudah dikenal lan mentradisi, namun dengan kepandaian para pemain Dalang Jemblug dapat menciptakan suasana segar lan baru. Cara bermain tetap mengikuti cara pendahulunya, namun pemain itu mempunyai itu mempunyai ide sing segar lan cara sing membawakannya penuh humor sing dapat memikat para penonton. Tokoh "punakawan" (abdi dalam wasing) seperti petruk, gareng lan lainnya selalu menarik perhatian, karena sindiran-sindirannya sering mengena lan pata dimengerti oleh penontonnya. Cara membawakan penuh variasi, tidak membosankan, lan sering membicarakan siatuasi terakhir sing selang hangat menjadi topik pembicaraan di daerah iku. Kabeh iki dilakokna karo geguyon (kelakar) penuh canda, terutama humor sing khas Banyumasan karo disertai nang dialek khas Banyumasan sing dadi kebanggaan masyarakat Banyumasan, sing duwe nilai spesifik lan oranana nang wilayah liane.

Kesenian Jemblung.

sunting

Siki uwis angel banget nggoleti tontonan jemblung. kur kepengin ndeleng thok baen ya angele pol. mergane dhalange uwis langka. Bocah non-noman siki pada ora gelem nerusena dadi dhalang jemblung. mulane siki langka banget.

pemerentah kuwe sing kudune nguri-uri budaya, khususe banyumasan utamane Kesenian jemblung.

mbok ya-a pemerentah nganakena lomba ndalang jemblung men tambah rame gregete. men aja ilang.

mayuh sapa sing arep nguri-uri seni budayane dhewek magen.... nek dudu inyong rika padha....

maknane:

sunting

Jemblung : Kesenian Jemblung sing musike nganggo cangkem / tutuk.

Dalang Jemblung : wonge utawa dhalange sing dadi pemain jemblung.

Nang ngapa wong kepenake ngomonge nangggap dalang jemblung? mergane anu pemaine karo dhalange ya wong siji kuwe mau dadi dhalang ngrngkep dadi pemain, ngrangkep dadi penayagan.

Dhalang jemblung kuwe Crita dhewek disauri dhewek, ditabuyih dhewek nganggo cangkeme dhewek goli nabiuh.. emmm... mooong. mong en neng... nengg.. nnooong.... neennnggg... guuungggg......