Cithakan:Kegunaanliya

Charles Robert Darwin
Pada usia 51 tahun, Charles baru menerbitkan buku The Origin of Species.
Pada usia 51 tahun, Charles baru menerbitkan buku
The Origin of Species.
Lair 12 Februari 1809
Shrewsbury, Shropshire, Inggris
Seda19 April 1882 (umur 73)
Downe, Kent, Inggris
Tempat tinggalInggris
Warga negaraBritania Raya
BidangNaturalis
InstitusiRoyal Geographical Society
Alma materUniversitas Edinburgh
Universitas Cambridge
Dikenal atasThe Origin of Species
Natural selection
PenghargaanRoyal Medal (1853)
Wollaston Medal (1859)
Copley Medal (1864)
AgamaGereja Inggris, Agnostik setelah 1851.

Charles Robert Darwin (lair nang Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – seda nang Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 dong umure 72 taun) kuwe salah siji naturalis Inggris sing teori revolusionere dadi pondasi kanggo teori evolusi modern lan prinsip garis keturunan sing padha (common descent) nganggo mekanisme seleksi alam. Teori kiye sekiye dianggep dadi komponen integral sekang biologi (ilmu hayat).

Ia mengembangkan minatnya dalam sejarah alam ketika ia mula-mula belajar ilmu kedokteran, lan kemudian teologi, di universitas. Perjalanan lautnya ke seluruh dunia selama lima tahun di atas kapal HMS Beagle tulisan-tulisannya sing berikutnya menjadikannya seorang geologis terkemuka lan penulis sing terkenal. Pengamatan biologisnya membawanya kepada kajian tentang transmutasi spesies lan ia mengembangkan teorinya tentang seleksi alam pada 1838. Karena sadar sepenuhnya bahwa orang-orang lain sing mengemukakan gagasan-gagasan sing dianggap sesat seperti itu mengalami hukuman sing hebat, ia hanya menyampaikan penelitiannya ini kepada teman-teman terdekatnya. Namun ia meneruskan penelitiannya dengan menyadari akan munculnya berbagai keberatan terhadap hasilnya. Namun pada 1858 informasi bahwa Alfred Russel Wallace juga menemukan teori serupa mendorongnya melakukan penerbitan bersama tentang teori Darwin.

Bukune On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (biasane desingkat dadi The Origin of Species) (1859) kuwe karyane sing paling konlang nganti sekiye. Buku kiye njelasna evolusi liwat garis keturunan sing padha kanggo penjelasan ilmiah sing dominan bab keanekaragaman nang jroning alam. Darwin diangkat dadi Fellow of the Royal Society, nerusna penelitiane, lan nulis serangkaian buku bab tanduran lan kewan, termasuk manusia, lan sing menonjol yakuwe The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex lan The Expression of the Emotions in Man and Animals. Bukune sing keri dhewek yakuwe bab cacing tanah.

Kanggo ngakoni kehebatane Darwin, dheweke dikebumikna nang Westminster Abbey, bareng karo William Herschel lan Isaac Newton.

Kehidupan

sunting

Masa kecil

sunting
 
Charles Darwin, tujuh tahun, pada 1816, setahun sebelum ibunya tiba-tiba meninggal dunia.

Charles Darwin dilahirkan di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, di rumah keluarganya, the Mount House. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter sing kaya, Robert Darwin lan Susannah Wedgwood. Kakeknya, Erasmus Darwin dari pihak ayah lan Josiah Wedgwood dari pihak ibunya. Keduanya berasal dari keluarga Inggris terkemuka, keluarga Darwin — Wedgwood sing mendukung gereja Unitarian. Ibunya meninggal dunia ketika Charles masih berusia delapan tahun. Ketika pada tahun berikutnya ia bersekolah di Sekolah Shrewsbury sing tidak begitu jauh, ia tinggal di asrama sekolah itu.

Berkat kekayaan orang tuanya, Darwin menikmati kenyamanan lan mempunyai akses untuk mengenyam fasilitas-fasilitas pendidikan sing bagus. Namun demikian, ayahnya kuatir akan masa depan Darwin, karena ia hanya bersenang-senang dengan berburu, main-main dengan anjing lan menangkap tikus. Ayahnya khawatir bahwa Darwin akan membawa malu keluarga. Walaupun Darwin sudah sejak dini tertarik biologi, untuk menyenangkan ayahnya, ia mengambil studi kedokteran.

Pada 1825, setelah melewati musim panas sebagai seorang dokter magang, menolong ayahnya merawat orang-orang miskin di Shropshire, Darwin melanjutkan ke Universitas Edinburgh untuk belajar kedokteran. Namun ia sangat membenci kebrutalan praktik bedah sehingga ia meninggalkan studinya. Ia belajar bagaimana mengawetkan binatang dari John Edmonstone, seorang budak kulit hitam sing telah dibebaskan, sing menceritakan kepalanya kisah-kisah menarik mengenai hutan tropik di Amerika Selatan. Pada tahun keduanya, Darwin menjadi aktif dalam perhimpunan mahasiswa untuk para naturalis. Ia menjadi murid sing giat dari Robert Edmund Grant. Grant adalah orang sing merintis pengemangan teori-teori Jean-Baptiste Lamarck lan teori kakek Charles, Erasmus, mengenai evolusi dengan meneliti karakteristik. Darwin ikut serta dalam penelitian Grant mengenai siklus hidup binatang laut di pantai Firth of Forth sing menemukan bukti untuk homologi, teori radikal bahwa semua binatang mempunyai organ sing serupa lan hanya berbeda-beda dalam kompleksitasnya. Pada Maret 1827, Darwin memberikan presentasi kepada Perhimpunan Plinian tentang penemuannya sendiri bahwa spora-spora hitam sing seringkali ditemukan pada kulit tiram adalah telur-telur sejenis lintah (skate leech). Ia juga mengikuti kuliah Robert Jameson mengenai sejarah alam, lan belajar tentang geologi stratigrafik serta bagaimana mengklasifikasikan tanaman sementara memantu dengan pekerjaan mengembangkan koleksi sing luas dari Museum Universitas Edinburgh.

 
Semasa hidupnya lan setelah kematiannya, Charles Darwin terkenal secara internasional sebagai ilmuwan berpengaruh sing meneliti topik-topik kontroversial.

Pada 1827, ayahnya sing tidak gembira karena anak tidak berminat untuk menjadi dokter, diam-diam mendaftarkannya dalam sebuah program Bachelor of Arts di Christ's College, Universitas Cambridge, untuk menyiapkannya menjadi pendeta. Ini adalah sebuah pilihan sing masuk akal saat itu ketika para pendeta Anglikan memperoleh penghasilan sing lumayan, lan kebanyakan dari kaum naturalis di Inggris saat itu adalah pendeta sing menganggap bagian dari tugas mereka adalah "menjelajahi keajaiban-keajaiban ciptaan Tuhan". Di Cambridge, Darwin lebih suka menunggang kuda lan menembak daripada belajar. Bersama-sama sepupunya, William Darwin Fox, ia tenggelam dalam kegemaran saat itu untuk berlomba mengumpulkan kumbang. Fox pun memperkenalkannya kepada Pendeta John Stevens Henslow, profesor botani, untuk mendapatkan nasihat ahli tentang kumbang. Kemudian Darwin ikut dalam kelas sejarah alam Henslow, menjadi murid kesasingannya, lan kemudian dikenal sebagai "orang sing berjalan bersama Henslow". Ketika ujian tiba, Darwin memusatkan perhatiannya lebih pada studinya lan mendapatkan kelas tambahan khusus dari Henslow dalam mata pelajaran matematika lan teologi. Darwin khususnya sangat tertarik akan tulisan-tulisan William Paley, termasuk argumen tentang rancangan ilahi dalam alam. Dalam ujian-ujian akhirnya pada Januari 1831, ia berhasil dengan baik dalam teologi lan karena ia belajar keras dalam studi klasik, matematika lan fisika, ia muncul pada peringkat 10 dari 178 mahasiswa sing lulus.

Tuntutan residensi mewajibkan Darwin tinggal di Cambridge hingga Juni. Mengikuti telalan lan nasihat Henslow, ia tidak tergesa-gesa untuk menjadi pendeta. Ia diilhami oleh tulisan Alexander von Humboldt, Personal Narrative, lan karena itu ia berencana mengunjungi Kepulauan Madeira untuk mempelajari sejarah alam di daerah tropik dengan sejumlah teman sekelasnya setelah lulus. Untuk mempersiapkan diri, Darwin mengambil kelas geologi dari Pendeta Adam Sedgwick, seorang penganjur kuat dari rancangan ilahi, lan pada musim panas pergi bersamanya untuk membantu dalam memetakan lapisan (strata) di Wales. Darwin selang melakukan penelitian stratanya sendiri ketika rencananya untuk pergi ke Madeira dibatalkan oleh pesan bahwa rekan sing akan pergi bersamanya telah meninggal dunia, namun ketika ia pulang ke rumah ia menerima surat sing lain. Henslow telah memberikan rekomendasi untuk Darwin untuk posisi sing tidak dibayar untuk menjadi pendamping bagi Robert FitzRoy, kapten HMS Beagle, dalam sebuah ekspedisi dua tahun untuk menjelajahi garis pantai Amerika Selatan. Hal ini akan memberikan Darwin kesempatan sing berharga untuk mengembangkan kariernya sebagai seorang naturalis. Ayahnya menentang perjalanan itu, menganggapnya sebagai pemborosan waktu, namun ia terbujuk oleh Josiah Wedgwood II hingga menyetujui partisipasi anaknya. Perjalanan ini menjadi ekspedisi lima tahun sing menyebabkan perubahan-perubahan dramatis dalam banyak bilang ilmu pengetahuan.

Perjalanan dengan Beagle

sunting
 
Sementara HMS Beagle menyelidiki pantai-pantai liar Amerika Selatan, Darwin mulai mengembangkan teori tentang keajaiban alam di sekitarnya.

Darwin sudah memutuskan bahwa sudah menjadi jalan hidupnya untuk menjadi pendeta lan hidup dengan tenang ketika ia menerima tawaran sing sangat menggoda. Darwin diunlang untuk mendampingi Kapten Robert FitzRoy di kapal HMS Beagle. Pada waktu itu, sudah menjadi kebiasaan bahwa kapten kapal mempunyai pendamping selama ekspedisi kapal sing biasanya berlangsung selama bertahun-tahun. Karena kedudukan Kapten FitzRoy sing cukup tinggi, hanya seorang 'gentleman' sing dapat menjadi pendampingnya. Garis nigrat Darwin terbukti berguna. Walaupun ekspedisi ini bertujuan untuk membuat peta kelautan, FitzRoy diam-diam mempunyai rencana untuk mencari bukti-bukti penciptaan seperti sing tertulis di Kitab Injil. Ironisnya, Darwin dipilih oleh FitzRoy karena Darwin adalah calon pendeta, selain juga berkat darah ningratnya.

Survai Beagle berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil lan organisme hidup, lan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis lan menjadikannya salah seorang perintis dalam bilang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya sing panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk membangun teori lan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik sing mendalam tentang daerah-daerah sing dikunjunginya.

Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology (Prinsip-prinsip Geologi), sing menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari proses bertahap selama berbagai periode sing panjang, lan menulis surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) sing terjal lan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai sing menaik. Di Chili ia mengalami gempa bumi lan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang sing terdampar di atas pasang sing tinggi sing memperlihatkan bahwa tanah itu telah menaik; lan bahkan pada tempat-tempat sing tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik sing tenggelam, sebuah gagasan sing ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).

Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa sing telah punah, teermasuk megatheria lan gliptodon dalam lapisan-lapisan sing tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang sing terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat sing sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah sing terpisah namun bertumpang tindih. Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, lan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise lan burung-burung finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau sing mereka huni. Binatang berkantung Australia kanguru tikus lan platipus adalah binatang-binatang sing sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang sing tidak percaya ... mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta sing berbeda telah bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa sing dilihatnya, lan ssementara dalam edisi pertama dari The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat ciptaan", dalam edisi-edisi sing belakangan dari Journal ini, ia mulai membasingkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil burung sing asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil lan dimodifikasi untuk tujuan-tujuan sing berbeda."

Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka sing keras lan primitif, namun mereka lebih menyukainya lan tidak ingin kembali ke dunia sing beradab. Pengalaman ini lan penolakan Darwin terhadap perbudakan lan berbagai perlakuan sing tidak manusiawi lainnya sing dilihatnya di tempat-tempat lain, seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa sing diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.

Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di Argentina, lan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke Valparaíso, ia jatuh sakit lan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul sing parah, jantung berdebar-debar, gemetaran lan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini khususnya memengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada masa hidupnya, lan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena gigitan serangga, sing menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya sing mungkin antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis lan penyakit Ménière.

Karier dalam ilmu pengetahuan, pembentukan teori

sunting
 
Ketika masih muda, Charles Darwin bergabung dengan elit ilmiah.

Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil lan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin. Ketika Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi keluarganya di Shrewsbury lan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat menjadi seorang ilmuwan sing didukung dengan lananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge lan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modern sing telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturalis terbaik sing ada untuk menggambarkan koleksi-koleksinya sing lain untuk penerbitan pada waktu sing tepat. Charles Lyell sing sangat bersemangat menemui Darwin pada 29 Oktober lan memperkenalkannya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi sing selang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli Bedah Kerajaan-nya, Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian daripalanya berasal dari tikus-tikus lan sejenis binatang merayap raksasa sing telah musnah. Hal ini meningkatkan reputasi Darwin. Dengan dukungan Lyell sing antusias, Darwin menyampaikan makalahnya sing pertama kepada Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, lan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan pelan-pelan selang menaik. Pada hari sing sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia lan burungnya kepada Perhimpunan Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse. Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran sing baru muncul belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa sing disangka Darwin sebagai "wren", burung-burung hitam, lan finch sing agak berbeda-beda dari Galápagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies sing berbeda. Sing lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga telha mengumpulkan burung-burung ini lan lebih cermat dengan catatan-catatan mereka, hingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau mana masing-masing spesies itu berasal.

Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada pesta-pesta jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah cendikiawan sing berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan sing ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Martineau adalah seorang penulis sing cerita-ceritanya mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum orang miskin Whig Malthus. Kalangan ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies sing secara kontroversial dikaitkan dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka akan teman-temannya sing terhormat, para profesor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama lan tatanan sosial.

Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil Darwin, lan menunjukkan inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang sing telah pu nah itu terkait dengan spesies-spesies dari sing ada sekarang di tempat sing sama. Pada pertemuan sing sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah diunlang oleh FitzRoy untuk menyumbangkan tulisan dalam Journal berdasarkan catatan-catatan lapangannya sebagai bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle. Kini ia tenggelam dalam penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat sing sama ia berspekulasi tentang transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya sing telha dimulainya di atas Beagle. Sebuah proyek lain sing dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli tentang koleksinya sing diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of the Voyage of H.M.S. Beagle (Zoologi dari Pelayaran H.M.S. Beagle), lan Henslow menggunakan kontak-kontaknya untuk mengatur pemberian sebesar £1,000 dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya. Darwin menyelesaikan penulisan Journal-nya sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia lan zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan "B"-nya sing rahasia tentang transmutasi, lan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari Kepulauan Galápagos mempunyai jenis kura-kuranya sendiri, semuanya itu berasal dari satu spesies kura-kura lan telah menyesuaikan diri dengan pulau-pulau sing berlainan dalam cara sing berbeda-beda.

Di bawah tekanan untuk menata Zoologi lan mengoreksi naskah-naskah untuk Journal-nya, kesehatan Darwin mengalami kemunduran. Pada 20 September 1837 ia menderita "jantung sing berdebar-debar" lan pergi ke daerah pedesaan untuk memulihkan kesehatannya. Ia mengunjungi Maer Hall tempat bibinya sing invalid diasuh oleh anak perempuannya sing tetap melajang, Emma Wedgwood, lan menghibur sanak keluarganya dengan cerita-cerita mengenai perjalanannya. Pamannya, Jos menunjukkan sebuah tempat di tanah di mana cinders menghilang di bawah loam lan mengatakan bahwa itu semua adalah pekerjaan cacing tanah. Darwin memperoleh gagasan untuk sebuah percakapan sing disampaikannya kepada Perhimpunan Geologis pada 1 November, tentang topik sing sangat biasa tentang cacing tanah. Ia telah menghindari jabatan-jabatan resmi sing dapat menyita waktunya sing berharga, namun pada Maret itu, Whewell telah merekrutnya sebagai Sekretaris dari Perhimpunan Geologis. Sakitnya membuat Darwin beristirahat dari tekanan pekerjaan, lan ia pergi melakukan penelitian geologi di Skotlandia. Dalam udara sing cerah ia mengunjungi Glen Roy untuk melihat fenomena sing dikenal sebagai "jalan-jalan" sing - secara keliru - disebutnya sebagai pantai-pantai sing menaik.

 
Charles memilih menikahi sepupunya, Emma Wedgwood.

Setelah sembuh total, ia kembail ke rumahnya di Shrewsbury. Ia memikirkan karier lan prospeknya secara ilmiah, lan karena itu ia menyusun sebuah daftar dengan dua kolom dengan judul "Menikah" lan "Tidak Menikah". Daftar sing dimasukkan di bawah kolom pro-perhikahan mencakup "pendamping tetap lan teman pada usia tua ... betapapun lebih baik daripada seekor anjing," sementara daftar di antara sing kontra adalah "lebih sedikit uang untuk buku" lan "hilangnya waktu sing sangat menyedihkan." Pertimbangan pro akhirnya menang. Ia membicarakan hal ini dengan ayahnya lalu pergi mengunjungi sepupunya Emma pada 29 Juli 1838. Ia tidak langsung melamar, namun berlawanan dengan nasihat ayahnya, ia menceritakan kepada Emma gagasannya tentang transmutasi. Sementara pikiran lan pekerjaannya berlanjut di London pada msuim gugur, ia berkali-kali jatuh sakit. Pada 11 November ia kembali lan melamar Emma, lan sekali lagi menceritakan kepalanya gagasan-gagasannya. Ia menerimanya, namun belakangan menulis lan memohon kepalanya agar membaca dari Injil Yohanes bagian tentang kasih lan mengikut Jalan sing juga menyatakan bahwa "Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia ... dicampakkan ke dalam api lalu dibakar". Charles mengirimkan jawaban sing hangat sing menghapuskan keprihatinannya, namun Emma tetap kuatir bahwa kemunduran iman Charles akan membahayakan harapannya bahwa mereka akan berjumpa lagi dalam kehidupan setelah kematian.

Pernikahan lan anak-anak

sunting
 
Darwin pada 1842 dengan anak sulungnya, William Erasmus Darwin.

Pada 29 Januari 1839, Darwin menikahi sepupunya Emma Wedgwood di Maer dalam sebuah upacara Anglikan sing diatur agar sesuai dengan kaum Unitarian.

Setelah pertama-tama tinggal di Gower Street, London, pasangan ini pindah pada 17 September 1842 ke Down House di Downe (sing kini terbuka untuk kunjungan masyarakat, di selatan Orpington). Keluarga Darwin mempunyai sepuluh orang anak, tiga di antaranya meninggal dalam usia dini. Banyak dari mereka lan cucu-cucu mereka kelak menjadi terkenal (lihat keluarga Darwin — Wedgwood)

Beberapa dari anak-anak mereka menderita penyakit atau lemah tubuhnya. Charles Darwin kuatir bahwa hal ini mungkin disebabkan karena garis keturunannya dengan Emma cukup dekat. Hal ini diungkapkannya dalam tulisan-tulisannya tentang akibat-akibat buruk sing ditimbulkan dari perkawinan antar kerabat dekat lan keuntungan dari perkawinan silang.


Pengembangan teori

sunting
 
Karena kuatir akan kritik dari kaum ilmuwan lan agamawan, Darwin menghabiskan puluhan tahun untuk mengembangkan teori-teori evolusinya, lan pada umumnya secara rahasia.

Darwin sudah lama berpikir tentang evolusi ide; bahwa semua species berhubungan satu sama lain lan mempunyai "common ancestor" (berasal dari satu garis keturunan) lan melalui mutasi species baru muncul. Namun dia masih penasaran tentang mekanisme bagaimana proses itu terjadi. Secara kebetulan, ia membaca tulisal-tulisan Thomas Malthus. Malthus berpendapat bahwa populasi manusia bertambah lebih cepat daripada produksi makanan, sehingga menyebabkan manusia bersaing satu sama lain untuk memperebutkan makanan lan menjadikan perbuatan amal sia-sia. Dengan gembira Darwin menggunakan mekanisme ini untuk menjelaskan teorinya. Ia menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat sing lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, lan seleksi alam akan memengaruhi apa sing terletak di dalam jangkauan ini." (Descent of Man, Ps.21) Ia menghubungkan hal ini dengan temuan-temuannya mengenai spesies-spesies sing terkait dengan tempat-tempat, penelitiannya tentang pengembang-biakan binatang, lan gagasan tentang "hukum seleksi alam" (Natural Selection). Menjelang akhir 1838 ia membandingkan ciri-ciri seleksi para peternak dengan seleksi alam menurut teori Malthus dari varian-varian sing terjadi "secara kebetulan" sehingga "setiap bagian dari struktur sing baru diperoleh sepenuhnya dipraktikkan lan disempurnakan", lan menganggap bahwa ini adalah "bagian sing paling indah dari teori saya" tentang bagaimana spesies-spesies itu bermula.

Darwin kini adalah seorang geolog terkemuka di kalangan elit ilmiah di antara para pendeta sing juga adalah kaum naturalis. Secara kuangan ia cukup mapan dengan penghasilan pribadi. Ia mempunyai banyak sekali pekerjaan sing harus dilakukannya, menuliskan temuan-temuan lan teori-teorinya, lan mengawasi persiapan penulisan rangkaian bukunya Zoologi sing menggambarkan koleksi-koleksinya. Ia yakin akan kebenaran evolusi, namun untuk jangka waktu sing lama ia sadar bahwa transmutasi spesies dihubungkan dengan pensingkalan terhadap Tuhan serta dengan para agitator demokratis di Britania sing berusaha menggulingkan masyarakat. Jadi, penerbitan teorinya dapat mengancam reputasinya. Darwin melakukan banyak percobaan dengan tanaman lan melakukan berbagai konsultasi dengan para peternak binatang, termasuk peternak burung merpati lan babi, sambil berusaha menemukan jawaban-jawaban sing kuat terhadap semua argumen sing diantisipasinya ketika ia menyajikan teorinya di muka umum.

Ketika laporan FitzRoy diterbitkan pada Mei 1839, Jurnal lan Catatan-catatan Darwin mendapatkan sambutan hangat. Belakangan pada tahun sing sama, tulisan itu diterbitkannya sendiri, laku keras lan kini dikenal sebagai The Voyage of the Beagle (Pelayaran Beagle). Pada Desember 1839, ketika Emma selang hamil untuk pertama kalinya, Darwin kembali jatuh sakit.

Penerbitan buku Asal-Usul Spesies lan kontroversi

sunting

Cithakan:Infobox Book Darwin menulis ide tentang evolusi di buku Asal-usul Spesies (The Origin of Species) sing menjelaskan teori evolusi. Pada mulanya, Darwin sungkan untuk menerbitkan hasil pemikiran lan hasil observasinya sing sangat radikal, terutama di zaman itu, Inggris di zaman Victoria. Selama bertahun-tahun, ia menyimpan ide ini lan hanya berbicara dengan teman sekerja sing dipercayanya. Salah satu motivasi Darwin untuk pada akhirnya menerbitkan buku ini adalah dorongan dari Alfred Russel Wallace. Wallace sendiri juga menulis tentang ide serupa lan mengirimkannya ke Darwin. Darwin dinasehatkan untuk secepatnya menyelesaikan tulisannya. Di tahun 1859, buku The Origin of Species diterbitkan lan,secara tidak diduga, menjadi laku keras lan kontroversial.

Walaupun Darwin tidak membahas evolusi manusia secara terang-terangan, bukunya mendapat tantangan keras, baik dari kaum ilmiah, maupun masyarakat, terutama pihak gereja. Di periode sing sulit ini, Darwin didampingi oleh salah satu kawan setianya, Thomas Huxley, sing dijuluki "Darwin Bulldog". Secara jitu lan tajam, Huxley membela Darwin teori dari serangan-serangan. Salah satu episode sing terkenal ialah debat antara Huxley dengan Bishop Samuel Wilberforce.

Cithakan:Zoologi

Catatan

sunting

Charles Darwin dilahirkan pada hari sing sama dengan Abraham Lincoln

Lihat pula

sunting